Blitar Kota - Sebagai upaya meningkatkan kepedulian terhadap kesejahteraan penyandang disabilitas, Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Pendidikan Kota Blitar mengadakan Webinar Nasional "Tantangan dan Peluang Orang Tua / Guru dan Terapis dalam pengasuhan Disabilitas di Masa Pandemi Covid-19". Acara yang dibuka oleh Pjs Wali Kota Blitar, Dr. Ir Jumadi MMT ini menghadirkan empat narasumber di antaranya, Direktur PMPK Kemendikbud RI, Dr. Santo Prawiro, Cofounder SPOKLE dan Praktisi Wicara, Gia Kuek SLT, Praktisi Neuroscience Terapan, drg. Anne Gracia, dan dr. Kresno Mulyadi, Sp.KJ
Dalam sambutannya, Jumadi menyampaikan pendidikan menjadi salah satu prioritas Pemerintah Kota Blitar. Beberapa langkah dilakukan untuk memenuhi hak pendidikan masyarakat, termasuk kelompok disabilitas. Menurut Jumadi, untuk meningkatkan kualitas hidup kelompok disabilutas, Pemerintah Kota Blitar telah menyalurkan bantuan alat, monitoring kesehatan, hingga kebutuhan pendidikannya. Namun, ditengah pandemi Covid-19, sistem pembelajaran harus mengalami banyak penyesuaian, tak terkecuali juga bagi siswa penyandang difabel.
Hal tersebut dinilai sebagai tantangan serta tanggung jawab semua pihak, baik para pemangku kebijakan, guru dan orang tua siswa, agar proses belajar mengajar tetap berjalan dengan baik. Jumadi berharap dengan adanya webinar ini, semua pihak dapat kembali bergotong royong, bekerja sama dalam memenuhi hak pendidikan anak, termasuk penyandang disabilitas.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Priyo Suhartono disela-sela webinar mengatakan, saat ini sekolah-sekolah umum harus menerima siswa disabilitas. Priyo menegaskan, pihaknya telah menyiapkan guru pendamping disabilitas di sekolah. Tujuannya agar penyandang disabilitas tidak dikucilkan dan tidak didiskriminasi. Namun pihaknya menambahkan, langkah ini harus didukung oleh lembaga maupun dinas terkait, misalkan saja untuk keperluan trotoar bagi siswa disabilitas, kursi roda serta sarana dan prasarana pendukung lainnya.
“Kalau kami di Dinas Pendidikan Kota Blitar, kita udah siapkan guru untuk pendamping mereka yang disabilitas. Tenaga juga sudah kami siapkan yaa, jadi ya sekolah umum wajib menerima siswa disabilitas. Jadi nanti ngga merasa dikucilkan dan tidak diskriminas, ” kata Priyo
Webinar ini sebagai bentuk memperingati Hari Disabilitas, serta diikuti puluhan lembaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP dan SMA diseluruh Indonesia. (fik)
Berita Populer
by Administrator | 24 Jun 2021
by Administrator | 23 Jul 2020
by Administrator | 26 Aug 2020
by Administrator | 14 Nov 2020
by Administrator | 29 Feb 2024
by Administrator | 26 Sep 2023