Blitar Kota - Senin, realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Blitar terus menunjukkan progress yang signifikan. Hingga Oktober 2020, reaslisasi PAD telah mencapai 96% dari target Rp. 135 Milliar.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD), Widodo Saptono Johanne menegaskan, sumber PAD Kota Blita berasal dari pajak daerah, retribusi, hingga BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Menurut Widodo BLUD menjadi penyumbang terbesar PAD tahun ini. Yang mana realisasinya mencapai 100% atau Rp 87 miliar. Sedangkan pajak daerah hingga kini mencapai Rp 31,4 miliar dan retribusi daerah tercapai Rp 5,9 miliar. Widodo mengaku, saat ini pihaknya terus mendorong OPD untuk memaksimalkan capaian PAD, baik dari pajak, retribusi maupun dari BLUD.
Widodo menambahkan, target PAD Kota Blitar sebesar Rp. 135 milliar ini lebih rendah dari target awal tahun sebesar Rp. 174 milliar. Target PAD terpaksa diturunkan akibat pandemik Covid-19.
Menurut Widodo, tiga bulan awal pandemi Covid-19, Pemerintah Kota mengeluarkan kebijakan keringanan pembayaran pajak kepada pada pelaku usaha, diantaranya perdagangan, perhotelan dan hiburan.
“Banyak usaha-usaha yang pendapatannya turun drastis. Akhirnya kami putuskan untuk menurunkan target PAD,” kata Widodo.
Sementara itu, selain dari PAD, pendapatan daerah juga berasal dari dana transfer atau dana perimbangan dari pusat ke daerah, misalnya DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus), dan lain-lain. (Kir)
Berita Populer
by Administrator | 24 Jun 2021
by Administrator | 23 Jul 2020
by Administrator | 26 Aug 2020
by Administrator | 14 Nov 2020
by Administrator | 29 Feb 2024
by Administrator | 26 Sep 2023