Berita

Blitar Kota - Selasa, (27/10/2020), Pemerintah Kota Blitar mengadakan Pertemuan Launching RAD Penanggulangan Tuberkulosis di Ruang Sasana Praja Kantor Wali Kota Blitar. Acara ini diikuti oleh Kepala OPD, Puskesmas dan Organisasi Kesehatan yang ada di Kota Blitar. RAD sendiri merupakan kepanjangan dari Rencana Aksi Daerah yang dilakukan Pemerintah Kota Blitar dalam penanggulangan TBC di Kota Blitar.

Pjs Wali Kota Blitar, Jumadidi sela-sela acara mengatakan, hingga saat ini yang menjadi perhatian adalah angka kematian akibat TBC di Indonesia yang mencapai 1,7 juta. Untuk itu dengan adanya RAD ini, diharapkan dapat menciptakan indeks kesehatan yang tinggi di Kota Blitar. Rencana Aksi Daerah ini juga akan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). RAD ini berisi beberapa hal yang intinya fokus pada pengendalian, pencegahan dan pemberantasan TBC.

“Jadi agregat kita, tujuan kita itu indeks kesehatan kita tinggi. Jadi kalo disandingkan dengan indeks pendidikan, tinggi juga, jadi nanti kita bisa melihat human capital and grade SDM Kota Blitar jadi baik," Jelas Jumadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, Muhammad Muchlis mengatakan ada sekitar 300 penemuan kasus TBC baru setiap tahunnya. Untuk itu, dengan dicanangkannya RAD ini dapat menjadi satu upaya Pemerintah Kota Blitar bersama Dinas Kesehatan untuk melakukan penanggulangan TBC di Kota Blitar.

“Pemberantasan penanggulangan TBC ini disusunlah RAD Rencana Aksi Daerah yang telah disahkan oleh Pemerintah. Tujuannya ya biar memastikan bagaimana pelayanan penanganan TBC ini, ini nanti juga masuk RPJM," Jelas Muchlis. 

Untuk diketahui, kasus TBC di Kota Blitar sendiri untuk tahun 2020 menurun dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu capaian penemuan TBC sebesar 79% atau sebanyak 280 kasus, tahun ini hingga September penemuan mencapai 25%  atau sebanyak 160 kasus dari Target Global WHO Kota Blitar sebanyak 504 kasus. (fik)