Okupasi terapi adalah terapi latihan pada anak dan dewasa dengan menggunakan aktivitas untuk meningkatkan kemandirian dalam kegiatan sehari hari sehingga dapat berpartisipasi di masyarakat.
Apakah tujuan pelayanan terapi okupasi ?
Meningkatkan kemandirian pasien dalam mengerjakan AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari)
Meningkatkan kemandirian pasien dalam produktivitas/bekerja
Meningkatkan kemandirian pasien dalam leisure/pemanfaatan waktu luang
Okupasi Terapi meliputi :
Sensori Integrasi merupakan tindakan/treatment yang akan membantu memperbaiki fungsi sensori seperti perabaan (tactile), keseimbangan (vestibular), persendian (proprioceptif), pengecapan (olfactory), penciuman (gustatori), penglihatan (visual), dan pendengaran (auditory) agar mampu beradaptasi dengan lingkungan dan memperbaiki atensi dan konsentrasi pada anak.
Terapi Perilaku (Behavior Therapy) merupakan tindakan/treatment yang diberikan untuk memperbaiki perilaku atau kontrol diri agar anak dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
Sensory Retraining merupakan tindakan/treatment guna melatih kemampuan sensori yang hilang atau berkurang dikarenakan injury penyakit seperti kehilangan fungsi raba
Okupasi Terapi menangani berbagai ketrampilan, diantaranya:
Merawat diri sendiri, seperti toilet training, memakai baju, menggosok gigi, menyisir rambut.
Kemampuan Motorik Halus, seperti kemampuan memegang pensil
Kemampuan Motorik Kasar, seperti berjalan, menaiki tangga, atau naik sepeda
Kemampuan Persepsi. Seperti membedakan warna, bentuk dan ukuran besar-kecil
Kepekaan Tubuh Terhadap Diri Sendiri, seperti rambut menempel di kepala atau lengan ada di samping badan bagian atas