Berita

Blitar Kota - Sabtu, (23/10/2020), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar melalui Bidang Peternakan Seksi Kesehatan menyelenggarakan Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk meningkatkan Pelayanan Terpadu kesehatan hewan yang sudah di laksanakan sejak Bulan Juli hingga September 2020, Kegiatan ini berlangsung di Ruang Graha Nara Kisma.

Dewi Masitoh, Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar mengatakan, kegiatan rapat monitoring dan evaluasi ini mengundang 20 Pelapor Kelurahan (Pelakur) se-Kota Blitar untuk mengevaluasi kegiatan – kegiatan yang sudah dijalankan oleh para Pelakur. Dewi juga menjelaskan, peran para Pelakur yang sudah dipilih oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar yang dipilih menjadi perwakilan Pelakur di tiap – tiap Kelurahan sangat penting bagi para peternak sapi maupun kambing. Dewi menambahkan, dimasa Pandemi Covid-19  jumlah Pelayanan Terpadu kesehatan hewan mencapai 1.942 orang yang melaksanakan pelayanan terpadu hewan (Akseptor), yang meliputi para pelaku peternak sapi dan kambing.

Layanan Terpadu kesehatan hewan yang diprogramkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar merupakan agenda rutin setiap tahun yang dilakukan secara door to door. Dari hasil penyampaian rapat monitoring sekaligus evaluasi yang sudah berjalan Pihaknya mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait Inseminasi Buatan yang tidak optimal.

“Kegiatan rapat monitoring dan evaluasi ini mengundang 20 Pelapor Kelurahan (Pelakur) se-Kota Blitar untuk mengevaluasi kegiatan – kegiatan yang sudah dijalankan oleh para Pelakur,” jelas Dewi.

Dewi menambahkan, tidak optimalnya Inseminasi Buatan (IB) memiliki banyak faktor, mulai dari pemberian pakan yang kebutuhan gizinya kurang dan lainya. Dengan adanya rapat monev bersama dengan Pelakur kedepan semua kendala yang dihadapi masyarakat khususnya pelaku peternak dapat teratasi. (Fan)